Muscab VII IBI Bulungan: Bupati Tekankan Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan

TANJUNG SELOR — Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bulungan menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VII pada Sabtu (17/5) di Gedung Serbaguna Tenguyun, Kantor Bupati Bulungan. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para bidan di daerah untuk memperkuat peran profesi dalam sistem pelayanan kesehatan serta merumuskan arah organisasi ke depan.

Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si., yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, menegaskan bahwa profesi bidan memiliki posisi strategis sebagai ujung tombak dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, serta dalam menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir. “Keberhasilan dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, maupun menurunkan stunting, tidak bisa disandarkan hanya pada profesi tertentu. Bidan tidak bisa berjalan sendiri. Kita semua adalah bagian dari ekosistem layanan kesehatan yang harus saling menguatkan,” ujar Syarwani dalam sambutannya.

Dalam pidatonya yang bernuansa reflektif, Bupati juga membagikan kisah dari masyarakat pedalaman Bulungan yang mampu menjalani proses persalinan secara mandiri dan sehat tanpa fasilitas kesehatan modern. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan kearifan lokal dan daya survive masyarakat yang luar biasa. “Ada komunitas kita yang melahirkan di tengah hutan, tanpa listrik, tanpa akses medis, hanya dibantu suami mereka. Mereka kembali ke alam, mengandalkan daun-daunan sebagai pengobatan pasca melahirkan, dan ternyata berhasil. Ini bukti bahwa masyarakat kita sangat tangguh, bahkan dalam keterbatasan,” katanya.

Bupati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bulungan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan, termasuk bidan. Salah satu bentuknya adalah persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri terkait kenaikan tunjangan penghasilan, khususnya bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil. “Adil itu bukan berarti harus sama rata. Teman-teman yang bertugas di wilayah sulit tentu pantas mendapatkan insentif lebih besar. Ini bentuk keadilan yang profesional,” tambahnya.

Dari sisi infrastruktur, Bupati memastikan bahwa Pemkab Bulungan tengah membenahi fasilitas layanan kesehatan, termasuk penambahan ruang rawat inap di Puskesmas dan pengembangan ruang operasi khusus untuk tindakan persalinan di rumah sakit daerah. “Tidak ada gunanya rumah sakit bertipe A jika pelayanannya bertipe D. Kita ingin pelayanan setara tipe A, meski statusnya tipe D,” ujarnya, menegaskan pentingnya kualitas layanan dibandingkan status kelembagaan.

Muscab IBI ini diharapkan tidak hanya menjadi forum pemilihan kepemimpinan organisasi, tetapi juga menghasilkan rumusan strategis dalam mendukung program-program kesehatan daerah, termasuk upaya menekan angka stunting dan meningkatkan cakupan imunisasi serta pelayanan persalinan yang bermutu. “Yang paling penting bukan siapa yang menjadi ketua, tapi apa yang akan dilakukan ke depan. Bagaimana IBI bisa terus mengedukasi masyarakat, mengubah pola hidup, dan menjadi pelaku utama dalam transformasi layanan kesehatan,” pungkas Syarwani.

Acara Muscab dihadiri oleh ratusan anggota IBI, perwakilan organisasi profesi kesehatan, serta pejabat pemerintah daerah. Kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi dan refleksi atas kontribusi nyata bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Bulungan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!