Syukuran Panen di Dusun Kenarai, Bupati Syarwani Tekankan Toleransi dan Ketahanan Pangan

TANJUNG PALAS BARAT — Warga Dusun Kenarai, Desa Mara I, Kecamatan Tanjung Palas Barat menggelar syukuran panen pada Sabtu (17/5) di Aula Katolik St. Petrus Sungai Kayan. Kegiatan yang berlangsung dalam suasana penuh kehangatan itu menjadi ajang silaturahmi sekaligus bentuk rasa syukur atas keberhasilan panen tahun ini.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd., M.Si., yang menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat atas hasil panen yang diraih. Dalam sambutannya, Syarwani menekankan pentingnya menjadikan momen syukuran sebagai sarana memperkuat persatuan dan kerukunan antarwarga, tanpa memandang perbedaan latar belakang agama maupun suku.

“Semangat toleransi yang sudah terbangun di Desa Mara I ini harus terus dijaga dan dirawat. Jangan sampai tergerus oleh perbedaan. Justru dari keberagaman inilah kita bisa semakin kuat dan saling melengkapi,” ujarnya di hadapan warga.

Bupati juga menyampaikan harapan agar lahan persawahan yang ada tetap dijaga dan difungsikan untuk produksi pangan, khususnya padi. Ia mengingatkan agar tidak tergoda untuk mengalihfungsikan sawah ke penggunaan lain yang tidak sejalan dengan visi ketahanan pangan daerah.

“Pertanian adalah kekuatan kita. Jika kita jaga bersama, maka desa akan semakin mandiri secara ekonomi,” tegas Syarwani.

Dalam kesempatan itu, ia turut menitip pesan kepada para orang tua agar memastikan anak-anak mereka tetap melanjutkan pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah kunci utama membangun masa depan desa yang lebih cerah.

Tak lupa, Bupati juga mengingatkan pentingnya menyelesaikan setiap persoalan di desa melalui musyawarah dan kearifan lokal. Ia meminta warga untuk tidak mudah membawa persoalan ke media sosial sebelum dilakukan upaya penyelesaian secara langsung.

“Segala permasalahan, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama. Jangan buru-buru dipublikasikan di media sosial, karena bisa memperkeruh suasana,” pesan Syarwani.

Syukuran panen di Dusun Kenarai menjadi bukti nyata bagaimana tradisi, hasil kerja keras, dan semangat gotong royong masih menjadi ruh dalam kehidupan masyarakat desa. Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini merekatkan nilai kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!