TANJUNG SELOR — Pemerintah Kabupaten Bulungan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama tiga forum strategis daerah, yakni Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), di Ruang Tenguyun Kantor Bupati Bulungan, Kamis pagi (12/6). Acara ini diikuti perwakilan seluruh kecamatan dan organisasi masyarakat dari berbagai latar belakang.
Rakor tersebut menjadi yang pertama kalinya digelar secara terpadu, menyatukan tiga forum yang selama ini biasanya mengadakan pertemuan terpisah. Kepala Badan Kesbangpol Bulungan, Darmawan, S.Sos., menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk efisiensi dan kolaborasi yang lebih baik. “Untuk pertama kalinya FKUB, FKDM, dan FPK duduk bersama dalam satu rakor. Sinergi ini akan memperkuat kita dalam menjaga kondusivitas daerah. Bahkan, kegiatan ini murni dibiayai oleh anggaran dari masing-masing ormas, bukan dari Kesbangpol,” ujar Darmawan. Ia juga mengungkapkan apresiasinya atas meningkatnya antusiasme ormas yang kini mencapai lebih dari 140 organisasi aktif di Kabupaten Bulungan.
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si., dalam arahannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen untuk menjaga keamanan dan kerukunan sebagai syarat dasar pembangunan. “Sebanyak apapun APBD Kabupaten Bulungan, kalau Tanjung Selor, Tanjung Palas, atau Kecamatan Peso tidak aman dan damai, tidak ada satu pun program pembangunan yang bisa berjalan. Maka menjaga kondusivitas adalah syarat mutlak,” tegasnya.
Menurut Bupati, stabilitas daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, TNI dan Polri, tetapi merupakan tugas kolektif seluruh elemen masyarakat. “Saya yakin, FKUB, FKDM, FPK, dan seluruh pimpinan ormas memiliki komitmen kuat untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian di Bulungan,” tambahnya.
Ia juga menyinggung ancaman nyata yang kini dihadapi masyarakat, mulai dari peredaran narkoba hingga paparan informasi negatif di media sosial yang dapat mempengaruhi generasi muda.
“Saya masih ingat, di akhir 2023 lalu ada 64 kilogram narkoba yang berhasil dicegat masuk ke Kecamatan Tanjung Palas dan siap diedarkan hingga ke Sekatak. Bayangkan kalau itu beredar, bagaimana nasib anak-anak kita 10 atau 20 tahun ke depan,” ujarnya.
Selain itu, Bupati mengingatkan soal bahaya penyalahgunaan teknologi informasi di kalangan remaja. “Anak-anak kita hari ini hidup dalam dunia digital. Kalau tidak kita dampingi, mereka bisa terpapar aliran-aliran menyimpang atau berita bohong yang membentuk pola pikir yang keliru. Ini tantangan kita bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati Syarwani menegaskan bahwa Pemkab Bulungan memandang semua warga sebagai bagian dari satu kesatuan, tanpa membedakan suku, agama, atau latar belakang.
“Kita tidak lagi bicara siapa asli siapa pendatang. Yang penting adalah kita semua masyarakat Bulungan, memiliki hak dan tanggung jawab yang sama untuk membangun daerah ini,” tandasnya. “Yang kita siapkan hari ini bukan hanya untuk kita sendiri, tapi untuk masa depan anak-anak dan cucu kita.”
Di akhir sambutan, Bupati menyampaikan harapan agar Rakor ini dapat melahirkan rekomendasi strategis dan pemikiran-pemikiran konstruktif sebagai fondasi memperkuat kohesi sosial dan stabilitas di Bulungan. (DKIP/sgf)